Bandungku "bukan" Bandungku...



#30harimenulis_23
Bandungku "bukan" Bandungku...

Saya lahir dan besar diBandung, bagi saya Bandung adalah kota yang sangat indah. Udaranya sejuk, penduduknya ramah, pemandangannya hijau, pokoknya bikin kangen deh. Dulu Bandung itu sangat ramah pada pejalan kaki, bahkan angkot jadi kendaraan umum favorit, selain karena ongkos yang murah juga memang jalurnya yang jauh-jauh jadi cukup sekali angkot bisa dari ujung Bandung ke ujung Bandung lagi, hehehe...

Dulu mah yah Bandung tuh enak buat jalan kaki, buat lari, ah pokoknya mah jauh dari kata macet lah, udah gitu hawanya sejuk dingin gimana gitu. Di Bandung banyak wisata kuliner, wisata belanja, wisata edukasi, yang paling terkenal sih sebagai wisata belanja itu dia kenapa Bandung dijuluki Paris Van Java karena Bandung salah satu pusat mode di Indonesia. 

Bandung dulu itu membuat semua orang ingin jadi orang Bandung, ingin kerja di Bandung, ingin punya pacar orang Bandung juga (begitu kata temen saya mah), hehe... tapi Bandung sekarang? Eeemmmmm..... Saya jujur kecewa sama Bandung.

Bandung sekarang memang lebih maju, modern, lebih banyak wisata kuliner, wisata belanja, edukasi, bahkan sekarang Bandung terkenal dengan taman-tamannya. Semakin banyak tempat wisata bermunculan, semakin banyak pendatang datang, dan tentu saja semakin macetlah Bandung. Untuk menarik minat para pendatang, pengusaha berlomba-lomba membuat sebuah wisata yang berbeda dengan di kota seperti membuat cafe resto di bukit, hotel d bukit, pokoknya bernuansa alam lah yang jauh dari hiruk pikuk kota. Memang sih membuat pendapatan daerah meningkat, tapi akibatnya? Rusak ekosistem, banjir, longsor, bahkan kekurangan air bersih.

Bandungku semakin maju tapi semakin bukan Bandungku lagi, karena Bandung penuh dengan para pelancong dari luar kota. Perumahan, villa, bahkan tempat wisata di Bandung itu kebanyakan milik para pelancong, bukan milik orang asli Bandung atau Jawa Barat. Kami warga Bandung sendiri makin terpinggirkan. Memang Bandung jadi lebih terkenal dengan segudang wisatanya dan pemandangan alamnya, tapi saya merasa Bandung semakin sesak. Macet dimana-mana, udara sudah tidak sesegar dulu karena polusi kendaraan dan banyaknya wilayah hijau yang dirubah jadi tempat wisata atau hotel berbintang. 

Bukan saya tidak mau Bandung maju dan dikenal banyak orang, tapi saya rindu Bandung yang dulu, yang aman, yang tentram, yang sejuk, yang tidak macet, dan yang ramah. Semoga Bandung tidak menjadi seperti ibu kota yang penuh dengan gedung pencakar langit. Semoga Bandung tetap dapat menjaga kelestarian alamnya yang hijau, yang kaya akan wisata alam. Semoga warga Bandung tetap ramah seperti dulu, dan yang pasti Bandung tetap hijau sejuk jauh dari kemacetan. Aamiin... ^^

Komentar