Anoreksia



#30harimenulis_15
Anoreksia


Anoreksia nervosa (AN) atau anoreksia adalah gangguan makan dengan mengkonsumsi jumlah makanan yang sangat terbatas, yang mengarah ke kelaparan dan bisa berakibat fatal dan menjadi berbahaya karena penderita sangat kurus dan kurang gizi, namun penderita masih menganggap dirinya kelebihan berat badan (http://doktersehat.com/anoreksia-nervosa/). Menurut wikipedia Anoreksia nervosa (AN) adalah sebuah gangguan makan yang ditandai dengan penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang berlebihan terhadap peningkatan berat badan akibat pencitraan diri yang menyimpang. Pencitraan diri pada penderita AN dipengaruhi oleh bias kognitif (pola penyimpangan dalam menilai suatu situasi) dan memengaruhi cara seseorang dalam berpikir serta mengevaluasi tubuh dan makanannya. AN merupakan sebuah penyakit kompleks yang melibatkan komponen psikologikal, sosiologikal, dan fisiologikal, pada penderitanya ditemukan peningkatan rasio enzim hati ALT dan GGT, hingga disfungsi hati akut  pada tingkat lanjut.

Rachael Farrokh before after anoreksia
Mungkin teman-teman pernah mendengar kisah Rachael Farrokh yang menderita anoreksia akut selama 10 tahun. Awalnya berat badannya 56kg dengan tinggi 170cm, namun karena terobsesi memiliki perut rata akhirnya dia melakukan diet ketat sehingga akhirnya berat badannya hanya 20kg. Semua rumah sakit menolaknya karena berat  badannya dibawah rata-rata. Untung saja, suaminya dengan sabar mendampinginya dan memberikan semangat untuk terus sembuh.
 
Penyebab dari anoreksia sendiri masih belum jelas, yang pasti para ahli menuturkan bahwa sebagian besar karena faktor psikologis yang terganggu. Yaitu faktor psikologis menyimpang dimana seseorang terobsesi dengan berat badan ideal sehingga melakukan berbagai macam cara. Selain itu walau berat badan sudah ideal atau kurus, penderita anoreksia masih berpikir bahwa dirinya gemuk. Selain itu faktor lingkungan, genetika, biologis, konflik hubungan juga mempengaruhi sesorang terkena anoreksia. 

Mereka yang mengidap AN/anoreksia dapat dikenali dari gejala berikut :
1.     Penurunan berat badan yang drastis dan sangat kurus
2.    Selalu memperhatikan bentuk tubuh di depan cermin
3.    Menimbang berat badan setiap saat
4.    Selalu memuntahkan kembali  makanan yang dimakan
5.    Sering memperhitungkan jumlah/porsi makanan baik dalam jumlah kalori, lemak, gula, dan lainnya
6.    Berolahraga secara berlebihan
7.    Sering menggunakan obat penekan nafsu makan atau pencahar
   Gejala yang dialami oleh penderita anoreksia bisa mempengaruhi kesehatan mereka. Diantaranya;
1.     Kerontokan rambut
2.    Denyut jantung tidak teratur
3.    Penurunan tekana darah dan tingkat pernafasan
4.    Kerusakan otak
5.    Menstruasi tidak teratur
6.    Anemia
7.    Gagal ginjal
8.    Kemandulan
9.    Osteoporosis
10. Konstipasi
11.  Kematian

Bagaimana cara kita jika salah satu teman atau kerabat bahkan anggota keluarga kita terlihat memiliki gejala anoreksia? Salah satunya adalah memberikan dukungan moral dan membantu merubah cara pandang mengenai berat badan ideal. Sebagian besar penderita anoreksia tidak menyadari bahwa mereka menderita kondisi tersebut, ada juga yang menyadari tetapi tidak mau berobat. Oleh karena itu kita sebagai keluarga/orang terdekat untuk mengenali gejala anoreksia sebelum terlalu parah dan berakibat fatal. Kita bisa membawa penderita anoreksia menemui dokter untuk memastikan gangguan yang terjadi benar anoreksia atau penyakit lain. Salah satunya dokter akan menayakan pola makan, pemeriksaan rambut, tekanan darah, kondisi jantung dan paru-paru bahkan rontgen dan tes darah.

Kita bisa melakukan pencegahan lainnya melalui pendidikan sejak dini kepada keluarga. Yaitu dengan menerapkan pola makan sehat yang seimbang dan memberikan penjelasan tentang bentuk tubih ideal. Tubuh ideal tidak harus selalu kurus, karena setiap orang memiliki hitungan BMI (Body Mass Index) sendiri berdasarkan tinggi badan dan berat badan.

Nah begitulah teman-teman sekilas tentang anoreksia. Sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian. Setiap orang memiliki pandangan berbeda tentang bentuk tubuh ideal, jangan sampai karena ingin memiliki tubuh ideal maka berakibat bencana. Bagaimanapun kembali lagi kepada diri kita sendiri, sudah seharusnya kita bersyukur dengan tubuh kita dan mejaganya agar tetap sehat.

Sumber bacaan;



Komentar