Alter Ego



#30harimenulis
Alter ego




Temanya tentang anomali, sebenarnya agak bingung mau bahas apa. Anomali alam sudah banyak dibahas, tapi saya lebih tertarik pada psikologi. Saya memilih anomali psikologis yaitu alter ego atau kepribadian ganda. Kepribadian ganda ini mungkin jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, namun tidak dapat dipungkiri bahwa anomali ini ada dan kita jarang mengetahuinya bahkan si penderitanya sekalipun. Tau kan novel Sybil atau Billy 24 wajah? Nah novel itu bikin merinding juga sekaligus penasaran, kok bisa yah satu orang tapi punya banyak kepribadian. Ada juga novel A Beautiful Mind  tentang penderita skizofrenia. Kita aja yang satu begini udah pusing, udah stress kadang panik kalo ada masalah, bagaimana mereka? 

Saya banyak membaca buku tentang psikologi, kebetulan kakak saya juga dosen psikologi. Aneh, bingung, penasaran dengan alter ego ini. Entah bagaimana para penderitanya mengalami kehidupan mereka sehari-hari. Novel Sybil dan Billy 24 wajah ini membuat saya kagum pada mereka dan yang pasti tidak pernah bosan untuk dibaca berkali-kali. Kenapa? Karena kita akan dibawa dalam kehidupan mereka yang berbeda-beda, kepribadian yang saling menguatkan atau saling menjatuhkan, kepribadian yang kuat atau lemah, bahkan kepribadian asli sangat jarang muncul. Itulah kenapa saya tertarik dengan anomali psikologis ini. Oke lah panjang banget yah intronya, kita mulai deh pembahasannya. Mungkin akan sangat panjang tapi semoga bermanfaat yah.. ^^

Kepribadain ganda atau alter ego (bahasa latin yang artinya “aku yang lain”) merupakan diri kedua yang dipercaya berbeda dengan kepribadian yang sebenarnya. Alter ego juga dapat didefinisikan dengan kepribadian individu yang terpecah menjadi kepribadian lain. Kepribadian yang merupakan ekspresi dari kepribadian lain (alter ego) yang muncul karena kepribadian yang asli tidak dapat memenuhi apa yang diinginkan. Pusing yah artinya? Lebih simpelnya alter ego itu dimana satu orang punya lebih dari satu, dua, bahkan lebih kepribadian. Biasanya si penderita ini tidak sadar kalau dia menderita kepribadian ganda/majemuk ini. Bahkan dalam satu tubuh ini, setiap kepribadian tidak saling mengenal dan bahkan saling bertolak belakang sifatnya. 

Alter ego juga sering disebut dengan MPD (Multiple Personality Disorder) atau DID (Dissociative Identity Disorder). Berbeda dengann skizofrenia yah, walau pada beberapa kasus, MDP disebabkan karena penderita sebelumnya mengalami skizofrenia. Apa sih skizofrenia? Skizofrenia adalah gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah. Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikan dalam bentuk halusinasi, paranoid, keyakinan atau pikiran yang salah yang tidak sesuai dengan dunia nyata serta dibangun atas unsur yang tidak berdasarkan logika, dan disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan. Jika dalam alter ego maka dalam satu tubuh terdapat beberapa kepribadian, yang mengakibatkan perubahan tingkah laku dan pola pikir. Sedangkan pada skizofrenia, penderitanya sering mendengar suara-suara di dalam kepala mereka yang hanya mereka yang dapat mendengarnya. Banyak nih kasus orang bunuh diri atau melakukan kejahatan atas dasar mereka mendapat bisikan setan, nah mungkin secara ilmiah penjelasannya karena mereka menderita skizofrenia.

Kembali ke alter ego yah, penyebab alter ego sendiri biasanya trauma berkepanjangan yang dialami pada masa kanak-kanak. Trauma tersebut terbentuk akibat beragam penyiksaan dan pelecehan, seperti; penyiksaan dan pelecehan seksual, kekerasan fisik, kekerasan secara psikologis, dan juga ritual-ritual aneh yang menyakiti sang korban, bencana alam, peperangan. Sedangkan pada skizofrenia biasanya terdapat faktor genetika sebagai penyebabnya. Kelainan ini bisa berkembang mulai dari usia anak-anak bahkan dewasa, namun biasanya terbentuk dari masa anak-anak karena mereka lebih mampu melangkah keluar dari kepribadian asli mereka.

Gejala atau ciri-ciri dari seseorang yang mengalami alter ego diantaranya;
  1. Pengidapnya memiliki dua atau lebih identitas atau kesadaran yang berbeda, yaitu adanya tindakan atau tingkahh laku yang berbeda atau cenderung berlawanan;
  2. Kepribadian ini secara berulang mengambil alih perilaku orang tersebut atau disebut dengan Switching;
  3. Gangguan-gangguan yang terjadi pada pengidapnya tidak disebabkan karena efek psikologis dari substansi, seperti alkohol , obat-obatan, atau karena kondisi media seperti demam;
  4. Pengidapnya memiliki ketidakmampuan untuk mengingat informasi penting yang berhubungan dengan dirinya;
  5. Rata-rata pengidap Kepribadian ganda 98% mengalami amnesia baik dalam jangka pendek bahkan dalam jangka panjang (bertahun-tahun);
  6. Sakit kepala dan sekujur tubuh yang tidak dapat dijelaskan bahkan mata menjadi lebih sensitif;
  7. Depresi;
  8. Selalu cemas dan panik;
  9. Teringat kejadian masa lalu dan kemudian menjadi trauma;
  10. Paranoid;
  11. Melukai diri sendiri akibat perang batin yang terjadi di dalam diri penderita antara kepribadian satu dan lainnya.
Bagaimana cara kita mengatasi alter ego ini? Tentu saja alter ego sangat sulit dideteksi bahkan butuh waktu lama untuk mengetahui apa seseorang mengalami alter ego atau tidak. Serangkaian tes, wawancara, bahkan penelitian langsung dengan melihat keseharian si penderita dilakukan untuk memastikan seberapa banyak kepribadian yang dialami oleh seseorang dalam dirinya. Pengobatan jangka panjang dilakukan untuk mengenali kepribadian lain dan menyatukannya dengan pribadi yang awal. Banyak cara pengobatan/perawatan yang harus dilakukan diantaranya dengan terapi.

Ada beberapa tahapan terapi untuk memastikan tindakan apa yang tepat untuk perawatan.
1.     Evaluasi; dilakukan untuk mengetahui secara keseluruhan sejauh apa seseorang mengalami kepribadain ganda. Evaluasinya terdiri dari 3 tahap;
Ø  Pemeriksaan fisik; tes cedera otak, penyakit otak, kelainan pola tidur atau kecanduan, amnesia, atau perasaan halusinasi.
Ø  Pemeriksaan psikiatri; menanyakan mengenai perasaan, tingkah laku individu dan gejalanya.
Ø  Penentuan diagnosa; ahli kesehatan mental membandingkan hasil yang didapatkan dengan gejala Alter Ego/DID.
2.    Diagnosa,
Ø  Dissociative Amnesia; penderita tidak dapat mengingat informasi mengenai diri sendiri, berbeda dengan pelupa. Tidak dapat dihubungkan dengan penyakit trauma kepala atau penyalahgunaann alkohol atau obat.
Ø  Dissociative Identity Disorder; menurut pengamatan orang lain, indivu=idu mengalami perubahan sifat yang menunjukan dua atau lebih kepribadian yang berlainan.
Ø  Depersoonalization – Derealization Disorder; mengalami perasaan terpisah dengan tubuh secara terus-menerus sehingga kehisupannya seperti mimpi.
3.    Terapi;
Ø  Psychotherapy, disebut juga sebagai terapi bicara, terapi ini merupakan terapi utama untuk gangguan kepribadian. Ini adalah istilah luas untuk menyatakan beberapa macam bentuk  terapi yang dilakukan.
Ø  Terapi Kognitif Tingkah Laku, bentuk terapi ini berfokus kepada mengganti pola pikir yang disfungsional, seperti juga perasaan dan tingkah laku yang termasuk ke dalam kategori disfungsional.
Ø  Eye Movement Desensitization and Reprocessing (EMDR), teknik ini digunakan untuk merawat individu dengan mimpi buruk yang terus menerus, kilasan masa lalu, dan gejala lainnya dari stress paska trauma.
Ø  Dialectic Behavior Therapy, salah satu bentuk psikoterapi untuk individu dengan gangguan kepribadian berat, yang termasuk gangguan kepribadian yang muncul setelah mengalami suatu pengalaman berat atau trauma.
Ø  Terapi Keluarga, terapi ini membantu untuk mengajarkan kepada keluarga tentang kelainan kepribadian tersebut sekaligus membiasakan keluarga untuk mengenali gejala–gejalanya.
Ø  Terapi Kreatif, terapi melalui penyaluran kreativitas seperti musik, melukis dan bidang seni lainnya membuat pasien dapat mengekspresikan perasaan, pikiran dan pengalaman mereka melalui bidang yang kreatif dan aman.
Ø  Teknik Meditasi dan Relaksasi, membantu individu untuk lebih toleran terhadap kondisi kelainan kepribadian mereka dan menjadi lebih sadar diri.
Ø  Hipnosis Klinis, suatu metode perawatan yang melibatkan relaksasi, konsentrasi, dan pemusatan perhatian yang fokus untuk menerima satu perubahan kesadaran, membuat individu untuk dapat mengeksplorasi pikiran, perasan dan ingatan yang tersembunyi.
Ø  Medis, tidak ada pengobatan medis yang dikhususkan kepada kasus gangguan kepribadian ganda, namun obat – obat anti depresi, anti kegelisahan dan obat penenang terkadang diresepkan untuk membantu mengontrol kesehatan mental yang berhubungan dengan gejala kepribadian ganda.

Nah teman-teman, begitulan informasi yang bisa saya sampaikan mengenai kepribadian ganda atau alter ego. Ternyata penyakit ini disebabkan trauma masa anak-anak. Kejadian apapun pada masa anak-anak yang menyebabkan trauma dapat memicu terjadinya alter ego ini. Kita sudah seharusnya lebih waspada, dan lebih bijak dalam merawat anak-anak kita kerana jelas anak-anak rentan terhadap kekerasan baik fisik maupun psikologis.

Sumber;



Komentar

Posting Komentar